Tahukah anda bahwa selama ini orang Kristen di Sulawesi Utara mengantongi dua kosakata yang digunakan secara aneh dalam ibadah-ibadah? Mungkin anda salah satu di antara banyak orang yang pernah menggunakannya tanpa mempertimbangkan makna atau kaidah kebahasaan sebagai penuntun penyusunan kalimat. Dua kosakata yang paling sering disalahgunakan itu terutama dalam penggunaannya di dalam doa adalah:
1. Berpengapa
2. Pergumulan
Berpengapa yang berkata dasar 'apa' bisa dijumpai dalam doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan. Contohnya: "Terima kasih ya Tuhan atas kasihMu yang telah berpengapa dalam dalam kehidupan kami". Nyaris tidak dimengerti secara kaidah kebahasaan. Tentu pendoa tidak seharusnya bermasa bodoh dengan berharap semoga Tuhan bisa mengerti isi hati dan tujuan dari pendoa tersebut sementara doanya didengar orang lain.
Apa sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sebagai berikut:
2. pron kata tanya untuk pengganti sesuatu: -- yg dimaksudkan orang itu tadi?;
3. pron kata tanya untuk menanyakan pertalian kekeluargaan: (pernah) -- mu anak itu?;
4. pron pengganti sesuatu yg kurang terang; pengganti barang sesuatu: ia tidak tahu -- isi kotak itu;
5. p hor untuk menghaluskan permintaan: sudi -- lah kiranya Bapak mengabulkan permohonan kami;
6. p cak untuk mendahului kalimat tanya: -- besok ada ulangan? -- tamu itu pamanmu?;
7. p cak atau: mau minum teh -- kopi; jadi berangkat hari ini -- besok;
-- akal bagaimana; apa yg harus diperbuat; -- boleh buat sudah tidak ada jalan lain lagi; biarlah krn tidak dapat berbuat lain lagi; -- daya tidak ada kuasa lagi; -- hendak dikata tidak ada lagi yg dapat dikatakan (diperbuat) krn semuanya sudah terjadi; -- kabar 1 ada kabar bagaimana lagi; 2 bagaimana keadaannya; -- lagi lebih-lebih; tambahan lagi; -- macam bagaimana; -- mau cak apa boleh buat; -- saja 1 sekalian yg belum diketahui; 2 segala sesuatu;
apa-apa n segala apa; apa pun; segala sesuatu; apa saja: tidak ada ~;
meng·a·pa pron kata tanya untuk menanyakan sebab, alasan, atau perbuatan: ~ kawanmu tidak datang?; sedang -- adikmu itu?
meng·a·pai v melakukan sesuatu thd;
meng·a·pa-a·pai v melakukan sesuatu thd; mengapai;
meng·a·pa·kan v 1 memperlakukan bagaimana: tidak ada yg berani ~ nya; 2 membuat sesuatu thd;
di·peng·a·pa·kan ark v diperlakukan bagaimana; dibagaimanakan: barang-barang ini harus ~;
apa·an pron cak kata tanya yg digunakan untuk menanyakan tindakan, tanpa mengharapkan jawaban: mainan ~ ini?
apa-apa·an pron cak kata tanya untuk menanyakan tindakan dng agak meremehkan, tanpa mengharapkan jawaban: pekerjaan ~ ini?
Kata apa pada kasus berpengapa yang dimaksud tentu mengalami proses afiksasi /berpeŋ/ + /apa/. Proses pengimbuhan ini tidak merupakan pengimbuhan yang baku sehingga menghasilkan tafsir makna yang kacau pula. Prefiks /ber-/ lazim langsung ditempelkan pada kata dasar atau juga memiliki variasi /ber- -an/. Lalu berpengapa memiliki arti apa? Mungkin ada pihak yang memiliki ilmu kebahasaan yang lebih tinggi untuk membantu mengurai masalah ini.
Sementara kata pergumulan acap kali juga ditemukan dalam penggunaan di bidang religius. Contoh: "Tolong doakan saya yang sementara dalam pergumulan" atau "Gumuli saja persoalan yang ada". Pergumulan memiliki kata dasar gumul yang memiliki arti sesuai KBBI yaitu: v, ber·gu·mul v 1 bergulat; bergelut: keduanya ~ di muka orang banyak; 2 ki melibatkan diri dng: sehari-hari dia harus ~ dng sampah-sampah untuk menghidupi keluarganya;
meng·gu·muli v ki memperdalam; mempelajari sebaik- baiknya: kini dia sedang ~ filsafat eksistensialisme;
per·gu·mul·an n perihal bergumul; pergulatan
Nah, makna pergumulan yang sering digunakan tersebut tentu saja berbeda maknanya dengan yang dimaksud penutur.
Semoga tulisan ini sedikit membantu.***
ulasan yang baik dan mendidik
BalasHapusUntuk kata pergumulan masih ada relevansinya serta bermakna rohani yang masih "nyambung".
BalasHapusBerpengapa adalah kata yang benar² aneh dan sangat lazim di jumpai dalam do'a, khotbah maupun sambutan² liturgis baik gereja² yang ada di sulut maupun sulteng.
Untuk kata pergumulan masih ada relevansinya serta bermakna rohani yang masih "nyambung".
BalasHapusBerpengapa adalah kata yang benar² aneh dan sangat lazim di jumpai dalam do'a, khotbah maupun sambutan² liturgis baik gereja² yang ada di sulut maupun sulteng.
saya setuju dengan penggunaan kata "pergumulan". kata itu memberitahukan bahwa orang bersangkutan sementara bergumul atau bergulat dengan masalah yang sedang dihadapi. saya kira tidak salah.
BalasHapusYang aneh, selain kata "berpengapa", ada juga kata "memperhimpunkan", dan masih banyak kosa kata aneh lainnya.
BalasHapus