Minggu, 20 Oktober 2013

Bebas Bersuara Di Sini

Barangkali ada orang yang mengkritikku dengan geram, marah, tertawa, lucu, dan lain sebagainya menyangkut tulisan yang di blog ini, itu hal biasa. Kalau ada yang geram dan marah, harap memaklumi diriku. Menyerocos dengan bebas telah jadi tabiatku. Lagian aku hanya menjadi tuhan atau presiden atau raja atas blog yang kukelola ini. Manusiawi toh? Hahahahaha...

Lomba Seni Gerejawi Kian Berantakan | Sebuah Catatan Pelaksanaan Pesta Seni Remaja GMIM 2013

Ada yang terus menggelitik perasaanku bila merenungkan masalah masa depan kesenian gerejawi akan seperti apa nantinya. Yang aku bicarakan di sini tentu merujuk ke wilayah geografis Sulawesi Utara (Sulut). Kesenian gerejawi di daerah ini bertumbuh selain melalui panduan liturgis dalam seremoni-seremoni peribadatan juga terstimulus dengan adanya pelaksanaan lomba di beberapa bidang, seperti Paduan Suara, Vokal Grup, Tarian Kreatif, Musik Band, Teater, Bintang Vokalia, serta Baca Mazmur - Kidung Agung. Bicara kekristenan di Sulut yang paling aktif melaksanakan lomba jelas harus mengacu ke denominasi gereja terbesar; Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Komisi Remaja dan Komisi Pemuda Sinode GMIM adalah komisi yang paling sering menghelat lomba setiap tahunnya. Kalau tidak salah ingat nama lombanya, yang satunya Pesta Seni Remaja (PSR) untuk kategori remaja dan satunya lagi Festival Seni Pemuda Gerejawi (FSPG) untuk kategori pemuda.

Potensi Ekonomi Sitaro


Tak terasa usia Sitaro sebagai sebuah kabupaten telah semakin matang sejak disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada tanggal 8 Desember 2006 lalu. Berbagai keraguan dan kegelisahan mengenai kesanggupan Sitaro dalam mengatur ritme pemerintahan serta pengelolaan sektor perekonomian ternyata lambat laun berubah menjadi sebuah optimisme kolektif. Awalnya, sebuah tendensi negatif yang terwakili dalam ungkapan “Mo jadi apa le tu Sitaro besok-besok?” sering mengusik banyak kepala orang yang meragukan masa depan kabupaten yang meliputi wilayah Siau, Tagulandang, dan Biaro tersebut. Namun pada perjalanannya yang akan menginjak usia tujuh tahun yang memang tergolong masih belia ini, justru mampu menepis keraguan yang dialamatkan kepadanya.

Kamis, 17 Oktober 2013

No Woman No Cry | Bob Marley


Apakah anda salah seorang yang sering penasaran seperti apa lirik lagu lawas yang sangat terkenal dari No Woman No Cry yang dinyanyikan oleh sang legendaris Bob Marley asal Jamaika? Lirik lagu yang originalnya beraliran reggae ini memang penting dan perlu untuk anda koleksi mengingat ketenaran lagu ini sangat luar biasa. Arti bahasa Indonesianya adalah 'Perempuan, Jangan Menangis' bukan 'tidak ada perempuan, tidak menangis'. Berikut lirik lagunya:

Selasa, 15 Oktober 2013

Bertemu Curex Saat Mengiring Nyanyian Angsa Di Bali

Saat Terima Hadiah Juara 2 Lomba Teater Balai Bahasa 2013
Tepat seminggu di Bali aku mendapat banyak kesan yang luar biasa. Ke sana itu sejak tanggal 7 hingga tanggal 13 Oktober 2013 demi mendampingi SMK Negeri 4 Manado mengikuti lomba teater dengan tajuk Equilibrium Theater Competition (ETeC) 5th yang dihelat Fakultas Ekonomi Udayana Bali. Hatiku rasanya larut dalam keeksotisan pulau dewata ini. Pada kompetisi ini pementasan Nyanyian Angsa karya Anton Chekhov yang ditampilkan oleh sekolah yang aku dampingi tidak mendapat hasil yang maksimal. Kecewa memang. Tapi lepas dari kegagalan meraih hasil yang maksimal, kejadian ini justru mampu memberikan hikmah tersendiri bagi diriku sendiri.