Sekalipun telah hadir sketsa sungai di sana
Memanjang dalam benaman kabut
Yang airnya jadi tirai bagi kedalaman jantungnya
Arus
Dalam
Diam
Menelan
Yang mau menggambar teratai di hatiku tak ada
Padahal kupeluk bahu sahabat
Kubri kuas dan tinta
Di hadapan riak-riak air telaga
Dia malah memilih pergi
Membakar keringat
Menguapkan semangat
Dan tak mau menggambar di hatiku
Arus
Dalam
Diam
Menerkam
Lalu hilang
Akhirnya tinggal kupotret dalam kenangan
Rautan dari banyak nyanyian, sorak dan peluh
Bukti senyum dan getir bersama
Yang lunglai dalam telaga tak berair
Tanpa tergambari teratai lagi
Ie Hadi G
Manado, 01 Agustus 2007. Di puncak Keheningan Tujuh Pintu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar