Senin, 08 Juli 2013

7 Kesalahan Penulisan Kata Yang Paling Sering Terjadi


Mengamati fenomena penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari menarik juga untuk ditelisik karena ternyata ada banyak kesalahan penulisan kata yang terjadi di tengah masyarakat penggunanya. Rata-rata kesalahan penulisan kata terletak pada proses pengimbuhan atau afiksasi [di - ] diperlakukan sama dengan kata [di] sebagai penunjuk tempat. Padahal fungsi imbuhan [di - ] seharusnya dilekatkan dengan kata dasar. Tujuh kata salah tulis yang paling umum dijumpai antara lain:

1). Di Larang. Kata ini biasanya digunakan seperti pada frase: ‘Di larang parkir’, tulisan yang diletakkan di depan pintu pagar atau tempat lain.
2). Di Cari. Kata yang sering salah tulis ini pada umumnya ditemukan pada bahasa iklan. Prosentase kesalahan kata ini paling tinggi.
3). Di Butuhkan. Hampir sama dengan kesalahan ‘Di Cari’, kata yang juga umum digunakan dalam bahasa iklan ini memiliki prosentase kesalahan yang tinggi.
4). Di Jual. Kesalahan penulisan pada kata ini paling sering ditemukan dalam penggunaannya di bahasa iklan. Bahkan kasus kesalahan penggunaan kata ini sering juga dijumpai saat ada yang menjual mobil, lalu kata ‘Di Jual’ yang salah itu ditempelkan di kaca belakang mobil.
5). Di Kontrakan atau Dikontrakan. Kata dasar ‘kotrak’ ini seharusnya mendapat prefiks [di - ] dan sufiks [- kan]. Namun kesalahan penggunaan kata ini bisa dibilang cukup tinggi jika mengamati realitas sehari-hari.
6). Di Sewakan. Kesalahan kata ini memiliki prosentase yang sama dengan ‘Di Kontrakan’ atau ‘Dikontrakan’. Hanya saja tidak mengalami kesalahan pada saat kata dasar mendapat akhiran [- kan].
7). Di Beritahukan. Penulisan kata yang salah ini lazim dijumpai di bahasa iklan pengumuman.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar