Minggu, 16 September 2012

Tata Busana | Seri II Artistik Dalam Teater

Busana sebagai bagian dari artistik dalam teater sangat memegang peranan yang vital. Dalam konsep paling sederhana pun, tetap membutuhkan tata busana.
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk menggambarkan tokoh. Tata busana termasuk segala asesoris seperti topi, sepatu, syal, kalung, gelang, dan segala unsur yang melekat pada pakaian. Tata busana dalam teater memiliki peranan penting untuk menggambarkan tokoh. Pada era teater primitif, busana yang dipakai berasal dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan, kulit binatang, dan batu-batuan untuk asesoris.

Fungsi busana dalam kehidupan sehari-hari untuk melindungi tubuh, mencitrakan kesopanan, dan memenuhi hasrat manusia akan keindahan. Busana dalam teater tentu saja memiliki fungsi yang lebih kompleks, yaitu: mencitrakan keindahan penampilan, membedakan satu pemain dengan pemain yang lain, menggambarkan karakter tokoh, memberikan efek gerak pemain, dan memberikan efek dramatik. Sedangkan ragam busana sangat variatif, yang secara garis besar dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu; busana sehari-hari, busana tradisional, busana sejarah, dan busana fantasi.

Bahan busana yang dapat dimanfaatkan untuk pementasan teater sangat beragam. Bahan busana teater mencerminkan pencapaian teknologi pengolahan bahan di suatu zaman. Pada era teater primitif bahan busana diolah dari materi-materi yang ada di lingkungan di mana teater tersebut hidup. Secara garis besar, bahan busana untuk pementasan teater dapat digolongkan menjadi bahan alami, kain (tekstil), bahan sintetik, dan kulit. Pada umumnya bahan busana yang digunakan dalam teater dapat dibedakan ke dalam lima jenis, yaitu, Bahan Alami, Tekstil, Busa, Spon, dan Kulit. Peralatan dalam tata busana sangat beragam. Peralatan akan menyangkut teknik pemakaian dan produksi tata busana.

Busana untuk pementasan teater terkadang tidak harus diproduksi, tetapi memanfaatkan busana yang ada. Sebaliknya, busana teater harus diproduksi, mulai dari desain, pencarian bahan, pembuatan pola, dan menjahit. Masing-masing membutuhkan peralatan yang berbeda-beda. Secara garis besar, peralatan pembuatan busana teater meliputi Gunting, Penggaris, Rader, Pencabut Benang, Jarum, Mesin jahit, Setrika, dan Boneka Jahit. Rancangan atau pilihan busana yang baik harus berdasarkan pada analisis naskah, masukan Sutradara dan Tim Artistik lainnya, dan kesesuaian tubuh pemain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar