Jumat, 24 Maret 2017

Oto ST 20 Riwayatmu Dulu

Mempersoalkan tentang keberadaan Go-Jek, Go-Kar, dan Taxi Gelap, saya tiba-tiba teringat keberadaan andalan transportasi Kota Manado dulu, yaitu ST 20. Eh, apa kabar oto itu sekarang? Kalau tidak salah ingat, tahun 2006-an saya masih bisa melihat ST 20 berpelat kuning di sekitar Terminal Karombasan untuk melayani angkutan masyarakat hingga ke lorong-lorong kecil di Ranotana Weru dan sekitarnya. Selain di situ, ada juga ST 20 yang beroperasi di kompleks Pasar Bahu, Terminal 'bayangan' Dolog, Winangun, Sea, dan di pasar Tuminting.
Saat ompreng yang menggunakan sepeda motor mulai ramai, keberadaan ST 20 seperti raib ditelan bumi. Dari cerita-cerita orang, menghilangnya ST 20, selain akibat biaya perawatan terutama masalah karat, izin trayek, dan sulitnya mendapatkan suku cadang produk Suzuki itu, juga akibat keberadaan ompreng yang mengganggu lahan ST 20. Masyarakat yang sebelumnya setia menggunakan ST 20, beralih nae ompreng. Dari orang pe carita, ada yang bilang, “ST 20 banya dorang so bekeng besi tua kong jual kilo.” Herannya, kala itu saya tidak mendengar kabar satupun soal protes masyarakat, sopir ST 20, serta Organda terkait keberadaan ompreng yang sudah menganggu keberadaan panumpang ST 20 hingga akhirnya oto itu hilang dari jalanan Kota Manado.

Hari Kamis, 23 Maret 2017, Mikrolet tidak terlihat aktivitasnya yang biasa di jalan Kota Manado. Angkutan Kota, Taxi, dan Angkutan Kota Dalam Provinsi di Kota Manado hari itu dimobilisir Organda Kota Manado menggelar demonstrasi terkait keberadaan Go-Jek, Go-Kar, dan Taxi Gelap di Kota Manado yang telah mengganggu lahan kerja.

Demonstrasi ini berbuah cibiran dari warga Netizen. Banyak yang menyukuri jalan kota yang biasanya sesak oleh Mikrolet, kini lengang tanpa macet. Ada yang menulis di dinding jejaring Facebook, pendemo harus tahu bahwa konsumen juga punya hak yang tidak boleh dipaksakan untuk memakai jasa transportasi tertentu. Penolakan Go-Jek merupakan suatu kemorosotan pola pikir di Era Persaingan dan Teknologi sekarang ini. Ada juga yang menulis, Kamis itu masyarakat justru lebih mencari transportasi online sebagai alternatif kebuntuan.


Mari buka cakrawala berpikir kita. Menjadi cerdas itu penting!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar