Senin, 20 Februari 2017

Kembara Luka

Kembara Luka
Kemarin pernah kita menerjang barisan ilalang kering
Hamparan padang yang simpan kata-kata tersunyi
Di sana kulihat jemari-jemarimu perlahan mulai meletih
Menyirami tunas-tunas mimpi yang sering terbantai perih

Kawan, ketika itu pucuk gelisah tumbuh merayapi malam
Kulihat di sana tubuhmu terkapar ringkih dalam gubuk
Tanpa selimut yang bisa meredam gigil
Hanya lantun parau nyanyi alam
Serupa kidung sengsara
Menyayat
Dan menikam

Namun bagaimanapun juga hari kemarin tak akan kembali
Dan kau berangsur lupa kembara kita yang dulu

Telah kumaklumi bahwa tak ada yang perlu disesalkan
Bila pertemuan kita hari ini disebut luka
Karena waktu telah menganyam kemelutnya sendiri
Lalu persimpangan hari ini
Adalah kobaran-kobaran api
Membakar catatan kisah perjalanan lama
Hingga habis jadi debu
Dan lalu jejak-jejakmu karam
Bersama awan yang berarak ke kaki langit saat senja

Ie Hadi G
Manado, 5 Februari 2017
Tepi Kuala Berkicau Muram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar